History Asal Mula Buku dan Perkembangannya
MASIH terkait dari materi sebelumnya, yaitu tentang fundamental perpustakaan. Pada pembahasan kali ini, saya akan mencoba mengupas tentang histori atau sejarah asal mula buku dan perkembangannya.
Sebelum ditemukannya tulisan dan bentuk buku seperti saat ini, pada masa lalu telah dikenal bentuk tulisan dan beberapa jenis buku kuno, misalnya sebagai berikut;
Clay tablet, ditemukan oleh bangsa Sumeria. Clay tablet terbuat dari tanah liat yang memiliki bentuk segi empat dan kemudian ditulis dengan Stylus (sejenis rumput). Setelah Clay tablet ditulis, kemudian dikeringkan dengan panas matahari atau dengan cara dibakar. Tulisan ini disebut Cunieform Characters atau Cunieform writing system (sistem tulisan paku). Tulisan ini berbentuk lambang-lambang untuk menggambarkan suatu banda.
Buku terbuat dari papirus yang tergolongan tumbuhan rawa, yang tumbuh subur di Seedge family. Cara membuat jenis buku ini dengan cara membelah tipis-tipis pohon papirus kemudian direndam dan diawetkan. Bentuk buku ini dapat dijumpai di Mesir, tulisan yang dipakai dikenal dengan nama tulisan paku. Setelah menemukan tulisan, bangsa Mesir Kuno dapat dimungkinkan dapat mengabadikan hasil budayanya di atas buku tersebut.
Buku pada zaman dulu yang berada dinegeri China, terbuat dari kulit pohon atau kayu yang diikat dengan benang. Akan tetapi karena iklim yang lembab dan menjadi penyebab buku ini tidak sekuat buku-buku yang terbuat dari bahan lain.
Buku yang terdapat di Asia Tenggara yang terbuat dari pohon disebut Codez. Cara pembuatan buku ini dengan mengupas pohon, kemudian ditambahkan dengan menggunakan engsel-engsel, setelah itu diberikan lilin sehingga bentuknya seperti accordion atau harmonika tangan.
Yang terakhir Vellum dan Parchmen, yaitu buku dengan bahan dari kulit binatang. Cara membuatnya dengan menggunakan kulit domba atau lembu yang telah dihilangkan bulunya, dan kemudian dikeringakan.
Tulisan semakin berkembang dan terus mengalami penyempurnaan. Bangsa Funisia yang pertama kali mengembangkan bentuk tulisan sehingga mirip dengan abjad seperti yang kita gunakan sekarang ini. Bangsa Funisia mengembangkan tulisan dari bentuk tulisan Mesir Kuno dan tulisan bangsa Sumeria. Bentuk tulisan yang semula merupakan gambar dari suatu objek yang dinamakan Piktogram (aksara berupa gambar untuk mengungkapkan amanat tertentu), lalu disempurnakan sehingga menjadi abjad yang jumlahnya 22 huruf.
Abjad bangsa funisia terus dikembangkan oleh bangsa Yunani, sehingga terciptalah huruf seperti yang kita gunakan pada saat ini yang bernama Huruf Latin.
Seiring dengan perkembangan tulisan, bahan yang digunakan untuk menulis juga mengalami perkembangan. Ada bahan yang dibuat dengan menggunakan tanah liat, papirus, kulit, sampai menggunakan kertas seperti sekarang ini. Kertas pertama kali ditemukan oleh Bangsa China. Sekitar abad ke 14 sejalan ditemukannya mesin cetak, pembuatan buku juga semakin bertambah baik. Mesin cetakpun terus berkembang hingga saat ini, sehingga dapat menghasilkan buku-buku yang baik pula kualitasnya.
Saat ini kita telah mengenal beberapa bentuk tulisan yang terdapat pada prasasti-prasasti peninggalan zaman dulu. Prasasti-prasasti tersebut ditulis dalam bentuk tulisan yang dipakai di daerah tersebut pada masa itu, seperti tulisan Jawa Kuno, tulisan Batak dan lain sebagainya. Masuknya ajaran agama Islam ke Indonesia, tulisan arab turut mengiringinya. Sehingga pada saat ini kita pun dapat mengenalnya.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!