Posts

Dosen Universitas Malahayati Berkontribusi dalam Buku Internasional Bergengsi, Kupas Tuntas Manfaat Eucalyptus camaldulensis untuk Kesehatan

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Kabar membanggakan datang dari dunia akademik Indonesia. Salah satu dosen terbaik Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Dwi Marlina Syukri, S.Si., M.BSc., PhD, mencatatkan prestasi internasional melalui kontribusinya dalam buku ilmiah bergengsi terbitan Springer Nature. Bersama rekannya, Dr. Sudarshan Singh, ia menulis sebuah chapter penting berjudul “Medicinal and Nutritional Importance of Eucalyptus camaldulensis in Human Health”.

Chapter ini termuat dalam buku Medicinal Plants and their Bioactive Compounds in Human Health: Volume 1, yang merupakan bagian dari seri Biomedical and Life Sciences dan disunting oleh Dr. Mohammad Azam Ansari, Dr. Shariq Shoaib, serta Dr. Naved Islam. Buku tersebut telah resmi diterbitkan pada 19 Oktober 2024 oleh Springer, Singapura, dan menjadi rujukan penting di bidang biomedis dan ilmu kesehatan.

Dalam tulisannya, Dwi Marlina dan tim membahas secara mendalam potensi tanaman Eucalyptus camaldulensis, spesies eucalyptus yang banyak ditemukan di wilayah tropis seperti Indonesia dan Australia. Penelitian ini menyoroti senyawa bioaktif yang terkandung dalam tanaman tersebut—termasuk flavonoid, tanin, dan minyak atsiri—yang memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri, serta antioksidan. Potensi luar biasa ini membuka peluang besar untuk pengembangan obat herbal dan suplemen kesehatan berbasis bahan alam.

Kontribusi ilmiah ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam peta riset global, tetapi juga menjadi wujud nyata dari kolaborasi akademik lintas negara yang saling menguatkan dalam pencarian solusi kesehatan yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal. Dwi Marlina menyatakan bahwa keikutsertaannya dalam publikasi ini merupakan bagian dari komitmennya untuk mengangkat kekayaan hayati Indonesia ke panggung dunia ilmiah.

“Indonesia memiliki kekayaan tanaman obat yang luar biasa. Melalui publikasi ini, kami ingin memperkenalkan potensi Eucalyptus camaldulensis sebagai bahan alami yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga aman dan relevan dengan kebutuhan kesehatan modern,” ujar Dwi Marlina.

Bimbingan Teknis Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II 2024

Tatacara Penyerahan Karya Ilmiah/T.A

Syarat Penyerahan Karya Ilmiah/Tugas Akhir :

  1. Menyerahkan karya ilmiah/T.A> cetak (Hardcopy) sejumlah 1 Copi/Exp. yang sudah lengkap untuk di publikasi
  2. Meng-unggah karya ilmiah/T.A> dari halaman judul s.d Abstrak. dengan format PDF pada menu REPOSITORY
  3. Meng-unggah karya ilmiah/T.A> fulltext dengan format PDF pada  menu UPLOAD FULLTEXT T.A/Skripsi/Tesis

Perpustakaan yang Menyimpan Teks Kuno Peradaban Islam?

“SEJARAH mencatat bahwa kecintaan Islam saat era keemasanya tidak terlepas dari buku dan perpustakaan.

Perpustakaan yang berada di tengah Gurun Sahara tepatnya Negara Mauritania menjadi bukti bahwa Islam sangat maju saat itu.

Didirikan pada abad ke-13, kota kuno Chinguetti merupakan salah satu rute yang dilalui oleh pedagang Arab dan Afrika di Gurun Sahara. Sebuah Kota kecil yang mengundang banyak pelancong untuk mengagumi kemegahan bangunannya, hingga perpustakaannya yang kuno.

Namun tidak hanya pedagang, Chinguetti juga menjadi tempat transit para peziarah Muslim dalam perjalanan ke Makkah. Tidak heran kalau di Chinguetti dapat ditemukan masjid. Tidak jarang para peziarah juga meninggalkan teks Islam di perpustakaan Chinguetti, sebuah tradisi yang berlangsung lama.

Jika Anda termasuk traveler penikmat buku dan peradaban Timur Tengah, mungkin akan sangat gembira jika liburan ke Chinguetti. Terdapat setidaknya 5 perpustakaan kuno di Chinguetti yang menyimpan sekitar 1.300 naskah Al-Quran.

Zaman dahulu para pelajar memang senang mempelajari teks Al-Quran untuk mempelajari hukum Islam. Tentunya suasana dan buku yang ada di perpustakaan Chinguetti adalah sama seperti yang dilihat para khalifah dan pelajar Islam dahulu kala. Tidak ada perubahan dan masih begitu otentik.

Siapa pun diperkenankan datang untuk membaca buku di dalam perpustakaan secara cuma-cuma. Menurut para pemilik perpustakaan, memiliki perpustakaan adalah sebuah status yang tinggi dan bukan sumber pendapatan, diungkapkan fotografer Michael Huniewicz seperti diberitakan Daily Mail.

Sayang, letaknya yang berada di tengah Gurun Sahara menjadikannya begitu rentan terkena badai pasir. Perlahan pasir pun seakan mulai menelan kota kuno Chinguetti. Udara yang kering hingga pasir pun berpotensi untuk merusak teks kuno yang ada di perpustakaan.

Adapun sejumlah bentuk penyelamatan seperti relokasi telah direncanakan. Namun sang pemilik perpustakaan kelihatannya masih menolak ide tersebut dan lebih memilih menjaganya secara tradisional.

Bahkan salah satu tokoh ternama, Ibnu Battuta pernah singgah ke Chinguetti dalam perjalanannya menuju Tiongkok. Selain itu Chinguetti juga merupakan rumah bagi sekitar 4.000 penduduknya. UNESCO pun telah menetapkan Chinguetti sebagai ‘Situs Sejarah Warisan UNESCO’ pada tahun 2000.

Orang Mesir percaya kalau Gurun Sahara merupakan tempat dari orang-orang mati. Namun dibalik gersangnya Gurun Sahara, terdapat pengetahuan yang diturunkan secara turun temurun di perpustakaan Chinguetti. Bahkan dibalik kegersangan, tersembunyi ilmu pengetahuan.

Bukan tidak mungkin kalau Chinguetti akan hilang oleh badai pasir Gurun Sahara yang begitu ganas. Tidak ada salahnya Anda berkunjung ke Chinguetti dan mengagumi perpustakaan kuno serta kotanya.

Layanan Referensi Untuk Pengguna Perpustakaan

“ISTILAH Referensi berkembang dari tujuan utama perpustakaan yaitu memberikan informasi. Karena informasi yang dimiliki sering kurang memenuhi kebutuhan pengguna, dalam hal ini perpustakaan mengarahkan pengguna lebih lanjut pada lembaga ataupun sumber lain yang lebih tepat, bahkan dapat bertindak lebih jauh hingga pustakawanlah yang membuat perjanjian dengan lembaga lain tersebut untuk memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kepentingan pena sipengguna.

Memasuki era informasi, layanan referensi memainkan peranan yang penting sebagai penunjuk jalan atau mediator antara pengguna dan sumber informasi maupun informasi itu sendiri. Melalui layanan referensi, perpustakaan dituntut untuk menggali , menelusuri keberadaan
informasi dari arah mana saja, menyuguhkan dalam format cetak atau non cetak sesuai dengan permintaan pengguna. Format yang diminta juga dapat berkisar dalam bentuk data bibliografi, catatan hingga ringkasan, laporan, ulasan maupun tabulasi.

Dalam melayani kebutuhan pengguna yang memiliki bermacam-macam segi kesadaran akan informasi, kebutuhan, maupun tingkat pengertian, perpustakaan diharapkan pula untuk dapat memberikan jasa referensi yang beraneka ragam, sesuai dengan tujuan dan kebutuhan masing-masing penggunanya. Layanan yang diberikan dapat bervariasi dari sekedar menjawab pertanyaan, mengarahkan ke sumber lain, menuntun cara menggunakan perpustakaan, penelusuran informasi bagi kepentingan pengguna baik atas permintaan ataupun inisiatif perpustakaan serta mengadakan kegiatan-kegiatan promosi untuk tujuan penjangkauan masyarakat pengguna yang lebih luas.

Dengan dukungan fasilitas yang tersedia, hubungan dengan pihak-pihak lain yang berkaitan serta seluruh koleksi perpustakaan, jenis-jenis layanan referensi diatas dapat dilaksanakan secara baik dan komprehensif oleh suatu unit layanan referensi secara keseluruhan atau secara sendiri-sendiri.”

HISTORI ASAL MULA BUKU DAN PERKEMBANGANNYA

MASIH terkait dari materi sebelumnya, yaitu tentang fundamental perpustakaan. Pada pembahasan kali ini, saya akan mencoba mengupas tentang histori atau sejarah asal mula buku dan perkembangannya.

Sebelum ditemukannya tulisan dan bentuk buku seperti saat ini, pada masa lalu telah dikenal bentuk tulisan dan beberapa jenis buku kuno, misalnya sebagai berikut;

  • Clay tablet, ditemukan oleh bangsa Sumeria. Clay tablet terbuat dari tanah liat yang memiliki bentuk segi empat dan kemudian ditulis dengan Stylus (sejenis rumput). Setelah Clay tablet ditulis, kemudian dikeringkan dengan panas matahari atau dengan cara dibakar. Tulisan ini disebut Cunieform Characters atau Cunieform writing system (sistem tulisan paku). Tulisan ini berbentuk lambang-lambang untuk menggambarkan suatu banda.
  • Buku terbuat dari papirus yang tergolongan tumbuhan rawa, yang tumbuh subur di Seedge family. Cara membuat jenis buku ini dengan cara membelah tipis-tipis pohon papirus kemudian direndam dan diawetkan. Bentuk buku ini dapat dijumpai di Mesir, tulisan yang dipakai dikenal dengan nama tulisan paku. Setelah menemukan tulisan, bangsa Mesir Kuno dapat dimungkinkan dapat mengabadikan hasil budayanya di atas buku tersebut.
  • Buku pada zaman dulu yang berada dinegeri China, terbuat dari kulit pohon atau kayu yang diikat dengan benang. Akan tetapi karena iklim yang lembab dan menjadi penyebab buku ini tidak sekuat buku-buku yang terbuat dari bahan lain.
  • Buku yang terdapat di Asia Tenggara yang terbuat dari pohon disebut Codez. Cara pembuatan buku ini dengan mengupas pohon, kemudian ditambahkan dengan menggunakan engsel-engsel, setelah itu diberikan lilin sehingga bentuknya seperti accordion atau harmonika tangan.
  • Yang terakhir Vellum dan Parchmen, yaitu buku dengan bahan dari kulit binatang. Cara membuatnya dengan menggunakan kulit domba atau lembu yang telah dihilangkan bulunya, dan kemudian dikeringakan.

Tulisan semakin berkembang dan terus mengalami penyempurnaan. Bangsa Funisia yang pertama kali mengembangkan bentuk tulisan sehingga mirip dengan abjad seperti yang kita gunakan sekarang ini. Bangsa Funisia mengembangkan tulisan dari bentuk tulisan Mesir Kuno dan tulisan bangsa Sumeria. Bentuk tulisan yang semula merupakan gambar dari suatu objek yang dinamakan Piktogram (aksara berupa gambar untuk mengungkapkan amanat tertentu), lalu disempurnakan sehingga menjadi abjad yang jumlahnya 22 huruf.

Abjad bangsa funisia terus dikembangkan oleh bangsa Yunani, sehingga terciptalah huruf seperti yang kita gunakan pada saat ini yang bernama Huruf Latin.

Seiring dengan perkembangan tulisan, bahan yang digunakan untuk menulis juga mengalami perkembangan. Ada bahan yang dibuat dengan menggunakan tanah liat, papirus, kulit, sampai menggunakan kertas seperti sekarang ini. Kertas pertama kali ditemukan oleh Bangsa China. Sekitar abad ke 14 sejalan ditemukannya mesin cetak, pembuatan buku juga semakin bertambah baik. Mesin cetakpun terus berkembang hingga saat ini, sehingga dapat menghasilkan buku-buku yang baik pula kualitasnya.

Saat ini kita telah mengenal beberapa bentuk tulisan yang terdapat pada prasasti-prasasti peninggalan zaman dulu. Prasasti-prasasti tersebut ditulis dalam bentuk tulisan yang dipakai di daerah tersebut pada masa itu, seperti tulisan Jawa Kuno, tulisan Batak dan lain sebagainya. Masuknya ajaran agama Islam ke Indonesia, tulisan arab turut mengiringinya. Sehingga pada saat ini kita pun dapat mengenalnya.

Al-Qur’an Abad ke-8 Dipamerkan di Perpustakaan Inggris

Di negara-negara Eropa, Manuskrip Kuno begitu sangat dijaga dan dipelihara dengan sangat baik.

Bahkan tidak hanya dirawat, namun manuskrip-manuskrip kuno tersebut pada waktu-waktu tertentu juga dipamerkan kepada publik.

Seperti yang baru-baru ini dilakukan di salah satu Perpustakaan di Inggris yang memamerkan manuskrip Alquran yang berasal dari abad ke-8.

Dikutip dari republika.co.id [10/4/15], diberitakan jika Perpustakaan Inggris memamerkan manuskrip Alquran yang berasal dari abad ke-8. Alquran ini dipamerkan secara digital oleh pihak perpustakaan.

Manuskrip dengan 121 halaman ini merupakan salah satu salinan Alquran tertua di dunia. Manuskrip ini mengandung sepertiga dari teks Alquran.

Perpustakaan membeli manuskrip tersebut pada 1879 dari seorang pendeta Kristen yang memiliki ketertarikan besar di bidang arkeologi termasuk ilmu tentang bangsa Mesir. Sang pendeta melakukan banyak perjalanan ke Mesir tempat ia membeli sejumlah naskah kuno dan membawanya ke Inggris.

Selain naskah ini, Perpustakaan Inggris juga memamerkan sejumlah naskah lainnya dari abad ke-14 secara digital.

Perpustakaan Inggris merupakan perpustakaan kedua terbesar di dunia yang terdiri dari berbagai jenis katalog di dalamnya