Dampak Pemanasan Global

ADA buku kesehatan baru?

Judul                       : Dampak Pemanasan Global

Pengarang              : Wisnu Arya Wardhana

Tahun                     : 2010

Penerbit                 : Andi Offset

Tersedia di UPT. Perpustakaan Universitas Malahayati Bandar Lampung.

Selamat Membaca…

Semoga mendapatkan referensi yang anda cari…

Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk Mahasiswa Kebidanan

ADA buku Kedokteran dan kesehatan baru?

Judul                       : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk Mahasiswa Kebidanan

Pengarang              : Syafrudin, SKM., M.Kes., Theresia EVK, SST., SKM., dra. Jomima, M.Kes.

Tahun                     : 2009

Penerbit                 : Trans Info Media, Jakarta

Tersedia di UPT. Perpustakaan Universitas Malahayati Bandar Lampung.

Selamat Membaca…

Buku Ajar Neonatus, Bayi & Balita

ADA buku Kedokteran dan kesehatan baru?

Judul                       : Buku Ajar Neonatus, Bayi & Balita

Pengarang              : Dwi Maryanti, S.Sit., Sujianti, SST., Tri Budiarti, SST.

Tahun                     : 2011

Penerbit                 : Trans Info Media, Jakarta

Tersedia di UPT. Perpustakaan Universitas Malahayati Bandar Lampung.

Selamat Membaca…

Wanita Wajib Melakukan Tes-tes Kesehatan ini

ADA buku kesehatan dan Kedokteran baru?

Judul                       : Wanita Wajib Melakukan Tes-tes Kesehatan ini

Pengarang              : Adi D. Tilong

Tahun                     : 2014

Penerbit                 : Flash Books

Tersedia di UPT. Perpustakaan Universitas Malahayati? Selamat Membaca…

Ini Tatacara Pengolahan Bahan Pustaka Sebelum disajikan pada Pengguna Perpustakaan

Bahan pustaka sebelum disajikan dirak perpustakaan wajib diolah dengan tatacara dan panduan yang sesuai dengan ilmu kepustakaan agar proses temu kembali informasi nantinya berjalan lancar dan terwujud tertib administrasi yang baik. Dalam pelaksanaannya, proses pengolahan bahan pustaka ini dapat berbeda-beda urutan kegiatan atau alur prosesnya antara perpustakaan satu dengan yang lainnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya perbedaan budaya kerja, sumber daya manusia, dan sarana prasarana dalam proses pengolahan. Namun demikian, ada empat kegiatan pokok dalam pengolahan bahan pustaka yaitu:

  1. Inventarisasi
  2. Klasifikasi
  3. Katalogisasi
  4. Shelving.

1. Inventarisasi

Inventarisasi merupakan kegiatan pencatatan bahan pustaka yang telah diputuskan menjadi milik perpustakaan. Pencatatan ini penting agar pengelola perpustakaan maupun orang yang berkepentingan dengan perpustakaan mengetahui jumlah koleksi yang dimiliki, rekam jejak dari pengadaan koleksi tersebut, dan agar tertib administrasi. Beberapa kegiatan atau pekerjaan dalam inventarisasi adalah sebagai berikut:

  1. Pemeriksaan. Pemeriksaan bahan pustaka dapat dimulai dari memeriksa kondisi bentuk fisiknya apakah baik atau cacat, kesesuaian antara jumlah judul dan eksemplar yang dipesan dengan yang diterima, serta kelengkapan isinya apakah ada halaman yang kosong dan apakah kualitas pencetakannya sudah sesuai.
  2. Pengelompokkan. Pengelompokkan dilakukan dengan mengelompokkan bahan pustaka yang telah diperiksa tadi ke dalam bidang-bidang umum, misalnya dikelompokkan berdasarkan judul. Hal ini bertujuan agar memudahkan pekerjaan selanjutnya, seperti penelusuran sementara ataupun pengontrolan.
  3. Pengecapan. Pengecapan stempel kepemilikan dan stempel inventaris dilakukan atas bahan pustaka yang dikelompokkan tadi, pada halaman atau bagian tertentu dari bahan pustaka tersebut. Pada umumnya, minimal tiga cap kepemilikan dibubuhkan pada setiap bahan pustaka. Misalnya pada halaman judul, halaman tertentu di tengah-tengah (contohnya dicap di halaman 10 atau 30 pada bahan pustaka), dan halaman terakhir. Sedangkan, satu cap inventaris dibubuhkan pada setiap halaman judul.
  4. Pencatatan. Semua bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan atau yang telah diputuskan menjadi milik perpustakaan harus dicatat pada buku, baik itu buku induk atau langsung dicatat di komputer. Pencatatan ini dapat dipisahkan menurut jenis bahan informasinya. Sebagai contoh, inventaris buku paket, buku fiksi/non fiksi, majalah, CD, referensi, jurnal, peta/atlas, dan sebagainya. Informasi-informasi pada bahan pustaka yang harus dicatat pada buku induk atau komputer minimal terdiri dari nomor urut, tanggal pencatatan, nomor inventaris, asal bahan pustaka, pengarang, judul, impresum, dan keterangan tambahan.

2. Klasifikasi
Klasifikasi adalah penggolongan atau pengelompokkan buku berdasarkan subyek atau isi bahan pustaka yang bersangkutan. Dengan dasar ini maka bahan pustaka yang subyeknya sama akan berdekatan atau berada pada rak yang sama apapun bentuk bahan pustaka tersebut (Yusuf dan Suhendra, 2005:40). Dengan demikian, klasifikasi ini berguna untuk mempermudah pengguna maupun pustakawan dalam penelusuran informasi atau pencarian bahan pustaka di rak.

Sistem klasifikasi yang paling banyak digunakan di perpustakaan adalah sistem klasifikasi persepuluhan DDC (Dewey Decimal Classification). Sistem ini mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan subyek dengan notasi angka persepuluhan. Pengelompokkan pertama disebut kelas utama dengan 10 kelompok (000-900). Kemudian, masing-masing kelompok pada kelas utama ini dibagi lagi menjadi subyek yang lebih kecil yang disebut divisi (000-990). Dari subyek yang kecil ini, dibagi lagi menjadi subyek yang lebih kecil yang disebut subdivisi (000-999). Subdivisi ini dapat dibagi lagi menjadi pembagian yang lebih rinci yang disebut bagan lengkap.

3. Katalogisasi
Katalogisasi adalah proses pembuatan daftar pustaka (buku, majalah, CD, film mikro dan sebagainya) milik suatu perpustakaan. Daftar ini berfungsi untuk mencatat koleksi yang dimiliki, membantu proses temu kembali, dan mengembangkan standar-standar bibliografi internasional (Lasa Hs, 2007:129). Bentuk daftar pustaka ini bermacam-macam, seperti katalog cetakan, katalog berkas, katalog kartu, maupun katalog elektronik yang lazim disebut sebagai OPAC (Online Public Acces Catalog). Masing-masing bentuk katalog ini memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan untuk efisiensi efektivitas proses temu kembali, sebaiknya bentuk katalog pada perpustakaan sekolah menggunakan katalog elektronik (OPAC). Perangkat lunak untuk katalogisasi dalam bentuk elektronik bermacam-macam dan tiap perangkat lunak memiliki kelebihan dan kekurangannya. Sesuai dengan kemampuan perpustakaan pada umumnya, disarankan menggunakan perangkat lunak WINISIS yang dikembangkan oleh UNESCO atau perangkat lunak SLiMS yang dikembangkan oleh Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Kelebihan kedua perangkat lunak tersebut antara lain adalah tersedia secara gratis di internet dan tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang berat/canggih. Selain itu, kedua perangkat lunak tersebut terbukti reliabel telah digunakan oleh banyak perpustakaan-perpustakaan di Indonesia.

4. Shelving
Shelving adalah kegiatan penjajaran koleksi ke dalam rak/tempat koleksi berdasarkan sistem tertentu. Kegiatan ini merupakan langkah terakhir dari proses pengolahan bahan pustaka. Tujuannya agar koleksi dapat ditemukan dengan mudah dan dapat dikenali oleh pengguna atau pustakawan.

Sistem penjajaran koleksi ke dalam rak ada dua macam:
1. Berdasarkan jenis, yaitu disusun berdasarkan jenis koleksi dalam bidang apapun dijadikan satu         susunan. Sistem ini cocok untuk penjajaran koleksi referensi.
2. Berdasarkan sandi pustaka atau call number, yaitu disusun berdasarkan urutan nomor kelas sesuai dengan tata susunan koleksi. Sistem ini cocok untuk penjajaran koleksi buku teks.

Dalam penjajaran buku ini perlu diperhatikan hal-hal berikut: (1) rak tidak diisi penuh untuk memudahkan penambahan dan pergeseran, (2) digunakan standar buku, (3) buku tidak disusun berlapis atau ditumpuk, (4) rak hendaknya mudah dipindahkan, (5) dan desain rak hendaknya disesuaikan agar sirkulasi udara baik (Lasa Hs, 2007:156).

Resensi Buku Karya Cipta Dosen Kebidanan Malahayati

1. Identitas Buku

 

Judul              : Asuhan Kebidanan Kehamilan

Penyusun      : Dainty Maternity, S. ST., M. Keb. Ratna Dewi Putri, S. ST. Yuli Yantina, M. Kes.

Penerbit        : Binarupa Aksara Publisher

Halaman       : x + 120 Halaman

Cetakan         : ke-1, Mei 2014

ISBN               : 978-602-302-311-0

 

2. Pratinjau

Buku ini dapat dikatakan buku yang luar biasa hasil karya beberapa orang penyusun yang berprofesi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di indonesia. Hal yang luar biasa bisa kita lihat dari penulisan alur materi bahasan keilmuannya dan juga susunan bahasa yang ditulis dengan sangat baik. Gaya bahasa ini mampu dikemas sangat baik dari awal hingga akhir materinya. Jika ditinjau dari unsur intrinsiknya bisa dibilang buku ini tanpa celah. Di setiap pembahasan dalam buku ini penyusun dapat mendeskripsikan dengan sangat kuat dan tepat pada setiap konsep saint yang ada. Bahasa yang digunakan dalam buku ini pun sangat mudah dimengerti dan dipahami, diracik dengan ragam kekayaan bahasa dan ilustrasi yang sangat luas. Buku ini menunjukkan kekayaan pembahasan keilmuan tentang ilmu kebidanan dan kehamilan. Dimulai dari suatu konsep dasar, istilah- istilah yang saintifik, teoritis, perumusan tertera dihalaman buku ini. Mulanya, buku asuhan kebidanan dan kehamilan ini merupakan bentuk dari paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu para peserta didik dalam mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan, serta disusun sebagai bagian upaya mewujudkan pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan harapan dapat membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dibidang ilmu kebidanan dan kehamilan.

 

3. Kelebihan dan Kelemahan

1) Kelebihan
Kelebihan dari buku ini bisa dilihat dari segi tata bahasa dan kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam setiap kajian pada setiap materi hingga dapat merasakan akan luasnya pengetahuan disetiap halaman yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari hasil pemikiran penyusun dalam memberikan teori dan perumusan yang dituangkan dengan bahasa intelektual dan perhitungan yang tepat.

2) Kelemahan
Pada dasarnya buku ini hampir tidak punya kelemahan. Hal ini disebabkan karena penyusun dengan cerdas dan rapih menggambarkan urutan alur, deskripsi, dan eksplorasi akan materi yang dibahas. Baik jika ditinjau dari segi kebahasaan hingga teori dan perumusan yang dirasakan pembaca pada semua materi yang disajikan, buku ini dinilai cukup untuk memperbaharui dan menambah wawasan pengetahuan pembaca yang kurang akan kajian buku yang bermutu.

 

4. Nilai Buku

• Nilai Saint
Nilai keilmuan atau saint yang terdapat pada buku ini terasa sangat kental. Karakter yang ditunjukkan tiap materi yang disuguhkan menunjukkan teori dan rumus statistik yang tepat dalam disiplin ilmu, khususnya dibidang kebidanan dan kehamilan.

• Nilai Sosial
Nilai sosial dalam buku ini sangat terlihat. Hal itu dapat kita pahami dalam usaha penyusun menyelesaikan penulisan buku ini dengan maksud membantu mewujudkan pembelajaran berbasis keahlian atau kompetensi peserta didik untuk mencapai tujuan dibidang ilmu pengetahuan kebidanan dan kehamilan pada khususnya.